Minggu, 20 November 2016

Perilaku Manusia Yang Menyebabkan Perubahan Tatanan Alam Maupun Budaya



Perilaku Manusia Yang Menyebabkan Perubahan Tatanan Alam Maupun Budaya

A.   Perilaku Manusia Yang Merubah Tatanan Alam

          1.    Penebangan pohon dan pembakaran hutan
Pepohonan sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Jadi, penebangan pohon harus dilakukan secara hati-hati dan disertai dengan usaha pelestariannya. Penebangan hutan harus disertai dengan penanaman kembali benih-benih pohon yang telah ditebang. Benih-benih ini akan tumbuh dan dapat menggantikan pohon-pohon yang telah ditebang. Penebangan hutan liar mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan menjadi berkurang. Hilangnya habitat dan makhluk hidup serta musnahnya spesies hewan dan tumbuhan dapat terjadi akibat penebangan pohon yang tidak terkendali. Ada lagi masalah yang timbul, misalnya tanah longsor, banjir, dan kebakaran hutan.
         2.    Perusakan Terumbu Karang
Terumbu karang merupakan rumah bagi hewan-hewan laut. Warnanya yang indah membuat sebagian masyarakat mengambilnya untuk dijadikan hiasan. Pengambilan ini tentu mengancam keberadaan terumbu karang. Akibatnya, ikan-ikan kehilangan tempat tinggal. Ekosistem laut menjadi terganggu. Jika dibiarkan, lambat laun ikan-ikan akan punah.
3. Penambangan pasir di laut
Kegiatan penambangan juga dapat mengubah permukaan bumi. Sebagian besar bahan tambang berada di dalam tanah. Pengambilan bahan tambang dengan cara digali atau ditambang. Selain penambangan terbuka dan penambangan bawah tanah, ada juga cara lainnya yaitu pengerukan. Pengerukan merupakan cara lain yang digunakan untuk mengumpulkan logam-logam yang terendap di dalam batuan di dasar sungai atau sumber air lainnya. Kegiatan ini menyebabkan abrasi dan rusaknya pantai sehingga merusak ekosistem laut. Kegiatan ini juga dapat menenggelamkan pulau dan memengaruhi keseimbangan ekosistem ikan dan makhluk air lainnya.
         4.    Pembangunan perumahan yang tidak terencana
Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Seiring bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tempat tinggal tentu semakin meningkat. Akibatnya, terjadi perubahan penggunaan lahan. Lahan pertanian yang tadinya luas, sedikit demi sedikit berubah fungsi menjadi pemukiman. Dengan dibangunnya perumahan mengakibatkan berkurangnya hutan dan lahan pertanian.
          5.    Polusi
Pada kondisi normal, lingkungan berada pada keadaan yang sehat dan tidak membahayakan manusia. Namun, akibat aktivitas manusia yang berlebihan, timbul pencemaran lingkungan atau polusi yang justru membahayakan manusia itu sendiri. Polusi merupakan masuknya zat atau senyawa kimia atau bahan-bahan berbahaya lainnya ke dalam lingkungan pada kadar yang melebihi ambang batas toleransi yang dapat diterima manusia sehingga membahayakan manusia. Polusi juga dapat menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan sehingga membahayakan makhluk hidup yang ada di dalam lingkungan tersebut. Zat-zat atau bahan yang menyebabkan terjadinya polusi dinamakan polutan.

B.   Perilaku Manusia Yang Merubah Tatanan Kebudayaan



1.    Modernisasi
    Modernisasi adalah suatu proses transformasi dari suatu perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat di berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa modernisasi adalah proses perubahan dari cara-cara tradisional ke cara-cara baru yang lebih maju dalam rangka untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat. Sebagai suatu bentuk perubahan sosial, modernisasi biasanya merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah dan terencana. Perencanaan sosial (social planning) dewasa ini menjadi ciri umum bagi masyarakat atau negara yang sedang mengalami perkembangan.

2.    Globalisasi
         Istilah globalisasi berasal dari kata global atau globe (globe = bola dunia; global = mendunia). Berdasarkan akar katanya tersebut, dapat diartikan globalisasi sebagai suatu proses masuk ke lingkungan dunia. Pada era modern ini harus diakui bahwa peradaban manusia telah memasuki tahapan baru, yaitu dengan adanya revolusi komunikasi. Dengan cepat, teknik dan jasa telekomunikasi yang memanfaatkan spektrum frekuensi radio dan satelit ini telah berkembang menjadi jaringan yang sangat luas dan menjadi vital dalam berbagai aspek kehidupan dan keselamatan bangsa-bangsa di dunia. Pemanfaatan jasa satelit tidak semata-mata untuk usaha hiburan, namun berkembang secara meluas dan digunakan dalam teknologi pertelevisian, komunikasi, komputer, analisis cuaca, hingga penggunaan untuk survei sumber daya alam.





Sumber :
http://ngangsukawruhya.blogspot.co.id/2014/08/kegiatan-manusia-yang-merusak-lingkungan.html





Jumat, 28 Oktober 2016

"SEJARAH ATOM DAN TENAGA NUKLIR"



                    SEJARAH ATOM DAN TENAGA NUKLIR

  
     1.  SEJARAH ATOM

Sejarah eksperimental tentang penemuan atom dimulai dari tahun 1803 oleh John Dalton seorang ahli kimia inggris yang menggagas teori tentang atom atau atomic theory. Kemudian beberapa penelitian pendukung tentang penemuan atom seperti Michael Faraday pada tahun 1832 yang menemukan tentang elektrolisis yaitu memecahkan molekul menggunakan listrik. Begitupula dengan penelitian J.Plucker pada tahun 1859 tentang penemuannya yaitu tabung gas katoda atau cathode ray tube.
Dmitri Mendeleev tentang hukum periodiknya pada tahun 1869, kemudian James Clerk Maxwell pada tahun 1873 yang melakukan percobaan tentang listrik dan medan listrik (keberadaan elektron), selanjutnya pada tahun 1870 oleh Sir William Crookes yang secara eksperimental menemukan bahwa elektron memiliki massa melalui percobaan sinar katoda yang ditembakkannya. Selanjutnya E. Goldstein (1886) yang menemukan keberadaan penyusun atom yaitu proton yang bermuatan positif. Kemudian G.J. Stoney (1894) yang resmi menamakan partikel negatif penyusun atom yang menyebabkan listrik sebagai elektron. Kemudian pada tahun 1895 oleh Wilhelm Roentgen yang menemukan X-Ray atau sinar X.
Kemudian setelah itu J.J Thompson pada tahun 1897 menemukan massa elektron menggunakan tabung sinar katoda sebesar 1,759 x 10.8 coulombs/gram dan selang tahun tersebut juga menemukan tentang keberadaan Proton. Selanjutnya dilanjutkan oleh muridnya yaitu Rutherford, menemukan tentang radiasi yang dipancarkan oleh uranium dan thorium yaitu alpha dan beta. Dan mengambil kesimpulan adanya inti atom dalam atom. Rutherford juga membuat hipotesis bahwa adanya inti atom selain proton yang menjaga keseimbangan atom.
Hipotesis Rutherford kemudian dibuktikan oleh James Chadwick pada tahun 1932. Dengan ditemukannya partikel atom neutron yang bermuatan netral. Hal ini memang cukup sulit ditemukan karena memiliki muatan yang netral. Dengan ditemukannya seluruh partikel atom maka lengkaplah sudah model atom yang sesungguhnya.

           Model dan Teori atom John Dalton
Menurut John Dalton, atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur dan atom tidak dapat diciptakan, dimusnahkan, terbagi lagi ataupun diubah menjadi zat lain. Atom-atom suatu unsur adalah identik, tetapi berbeda dengan atom atom dari unsur lain. Reaksi kimia adalah proses penggabungan ataupun pemisahan atom dari unsur yang terlihat. Begitulah teori dan model atom John Dalton. Adapun kelemahan dari teori atom dalton ialah pada saat itu belum mampu membedakan atom dan molekul.

 Model dan Teori atom JJ. Thompson 
Model dan teori atom menurut JJ. Thompson, bahwa atom berbentuk seperti bola yang bermuatan positif dan didalamnya tersebar elektron elektron seperti kismis. Dia menyimpulkan bahwa atom memiliki jumlah muatan positif dan jumlah muatan negatif yang sama.

 Model dan Teori atom Rutherford
Model dan teori atom menurut Rutherford, bahwa atom terdiri atas inti atom yang sangat kecil dengan muatan yang positif dengan massa yang merupakan massa atom tersebut. Elektron elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti atom tersebut. Banyaknya elektron dalam atom sama dengan jumlah proton dalam inti yang sesuai dengan nomor atomnya.

 Model dan Teori Atom Bohr
Model dan teori atom menurut Bohr bahwa elektron elektron dalam atom mengelilingi inti atom berada pada tingkat tingkat energi atau disebut kulit tertentu tanpa menyerap ataupun memancarkan energi. Elektron dapat berpindah dari kulit luar ke kulit yang lebih dalam dengan memancarkan energi dan begitupula sebaliknya.



    2. SEJARAH NUKLIR
 
 Pada tahun 1934 ahli fisika Enrico Fermi melakukan eksperimen dIRoma yang membuktikan bahwa neutron bisa memecah beberapa jenis atom. Hasil yang mengejutkan ketika ia membombardir uranium dengan neutron ia tidak menemukan unsur yang ia harapkan. Unsur yang ditemukan lebih ringan daripada uranium.
Pada tahun 1938 Ilmuan Jerman Otto Hahn dan Fritz Strassman menembakan neutron dari unsur radium dan beryllium pada uranium ia terkejut ketika menemukan unsur yang lebih ringan seperti barium pada bahan yang tersisa.
Sebelum mempublikasikan penemuannya mereka menghubungi Lise Meitner di Copenhagen yang juga bekerja pada Neil Bohr dan Otto R. Frisch. Ketika Meitner melakukan percobaan ia menemukan bahwa hasil dari reaksi tersebut massa dari hasil reaksi tersebut lebih sedikit dari massa uranium yang digunakan. Meitner kemudian menggunakan teori Einstein yang menyebutan massa berubah menjadi energi.
Pada tahun 1939 Bohr berbagi dengan Einstein mengenai penemuan Hahn-Strassman-Metner. Bohr juga bertemu dengan Fermi di konferensi Fisika Teori di Washington, mereka berdiskusi mengenai kemungkinan membuat reaksi berantai yang memecah atom dan menghasilkan energi yang besar.
Para ilmuwan percaya mereka dapat membuat reaksi tersebut asalkan jumlah uranium cukup untuk membuat reaksi berantai atau disebut masa kritis. Kemudian Fermi dan Leo Szilard menyarankan kemungkinan untuk membuat reaktor uranium pada tahun 1941. Rancangan mereka dengan meletakan uranium pada tumpukan grafit untuk membuat frame kotak untuk uranium.
Awal tahun 1942 grup ilmuwan yang dipimpin oleh Fermi bertemu di Chicago untuk mengembangkan  teori mereka. Kemudian pada November 1942 kontruksi mereka sudah siap untuk memulai reaktor nuklir pertama di dunia yang kemudian diberi nama Chicago Pile-1. Pada reaktor mereka menggunakan Cadmium untuk mengontrol reaksi berantai. Cadmium adalah logam yang bersifat menyerap neutron. Batang cadmium digunakan untuk mempercepat reaksi nuklir atau melambatkan reaksi nuklir.
Kemudian pada 2 Desember 1942 mereka memulai demonstrasi dari Chicago Pile-1. Fermi memerintakan untuk mengatur batang cadmium selama beberapa jam hingga tercapa reaksi berantai yang mandiri. Mereka berhasil membuktikan teori mereka menjadi sebuah teknologi nyata yang menandai masuknya jaman nuklir.
 
Reaktor nuklir pertama hanyalah sebuah permulaan, pada awalnya penelitian difokuskan untuk mengembangkan senjata yang akan digunakan pada perang dunia ke 2. Penelitian itu berada di bawah proyek Manhattan. Proyek tersebut menghasilkan 2 bom yang meledak di Hiroshima dan Nagasaki.
Setelah perang dunia ke 2 pemerintahan Amerika Serikat ingin mengambangkan energi nuklir untuk perdamaian. Pada tahun 1946 dibentuk Atomic Energy Commision (AEC). AEC bertugas untuk mengawasi eksperimen Breeder Reactor 1 di Idaho. Kemudian pada 20 Desember 1951 reaktor tersebut menghasilkan energi listrik pertama yang dihasilkan oleh reaktor nuklir.
Pertengahan 1950an tujuan utama penelitian nuklir menunjukan bahwa energi nuklir dapat digunakan untuk memproduksi energi listrik untuk kebutuhan komersial. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama untuk kebutuhan komersial terletak di Shippingport, Pennsylvania pada tahun 1957.
Industri PLTN berkembang pesat pada 1960an. Banyak perusahaan melihat PLTN sebagai sumber energi yang murah, bersih dan aman. Namun pada 1970an dan 1980an mengalami penurunan karena isu mengenai keamanan reaktor, limbah nuklir dan masalah lingkungan lainnya.
Pada akhir tahun 1991, sudah ada 31 negara yang menggunakan energi nuklir untuk kebutuhan komersial.
Pada 1990an mendapati isu dalam pengembangan energi nuklir antara lain: meningkatkan keamanan dan standarnya, mengurangi resik ekonomi, mengurangi resik regulasi dan menetapkan program pembuangan limbah nuklir yang aman.
Untuk memenuhi tuntutan isu tersebut Departemen energi Amerika Serikat menandatangani kesepakatan untuk mengembangankan generasi baru PLTN. PLTN ini didesain untuk lebih aman dan efisien. Selain itu juga untuk mempermudah pembuatan PLTN berdasarkan standar desain dan kemudahan untuk memperoleh lisensi yang dibutuhkan tanpa mengurangi standar keamanannya.
Dalam manajemen limbah, engineer mengembangkan metode baru untuk menyimpan limbah radioaktif yang diproduksi oleh PLTN. Tujuannya adalah menjauhkan limbah dari lingkungan dan manusia untuk periode yang sangat lama.
Ilmuwan juga mengembangkan reaktor nuklir fusi. Reaksi fusi adalah reaksi untuk menggabungkan atom. Reaksi fusi contohnya adalah energi dari bintang dan matahari. Di bumi bahan bakar reaksi fusi yang paling menjanjikan adalah deuterium yang merupakan salah satu isotop hidrogen. Deuterium terdapat pada air dalam jumlah yang sangat banyak.
Reaksi fusi menghasilkan radioaktif yang jauh lebih sedikit, sayangnya ilmuwan belum menemukan cara untuk memproduksi tenaga dari reaksi fusi.
Penelitian mengenai nuklir juga dikembangkan untuk keperluan medis, industri, ilmu pengetahuan, makanan dan pertanian. Sebagai contoh radioisotop digunakan untuk mendeteksi penyakit. Dalam bidang industri nuklir digunakan untuk mendeteksi cacat pada konstruksi. Dalam arkeologi digunakan untuk menghitung umur satu situs bersejarah. Selain itu juga digunakan untuk sterilisasi pengepakan makanan.




Sumber : 
http://hariannetral.com/2015/09/atom-pengertian-atom-sejarah-dan-teori-atom.html

Rabu, 28 September 2016

Karya Tulis Ilmiah "Dampak Pergaulan Bebas Dikalangan Pelajar"



Karya Tulis Ilmiah 
Dampak Pergaulan Bebas Dikalangan Pelajar





   
  BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
            Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan  individu,dapat juga oleh individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.Pergaulan ini kebanyakan terjadi pada seorang remaja.
   Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Remaja dimana merupakan calon penerus bangsa yang diharapkan dapat membangun dan memajukan bangsa dengan menerapkan nilai-nilai yang ada dalam Pendidikan. Namun, pada kenyataanya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia berdampak pada pola pikir dan gaya hidup remaja, yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada remaja di Indonesia saat ini.Karena seorang individu atau remaja sukanya bergaul maka muncullah yang namanya pergaulan bebas pada diri remaja.
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar. Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar , pergaulan liar.
Cara mengatasi masalah pergaulan bebas
1.       Pentingnya kasih sayang dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal apapun.
2.       Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan bersikap baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya sebagai  pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang tidak diajarkan orang tuannya.
3.        Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.


  BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PERGAULAN
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.

2.2 PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia  sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar. Pergaulan bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar.

2.3 FAKTOR PENYEBAB PERGAULAN BEBAS
Ada beberapa faktor – dan masih ada juga faktor yg lain – yang banyak mempengaruhi terjadinya pergaulan buruk dari kalangan anak-anak muda, yakni:
1.      Faktor Orang Tua
Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang dengan cepat memepengaruhi anak-anak kita.Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan jamanpara orang tua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tua dalam era ini, dapat kita sebutkan antara lain:
   Ø  Faktor kesenjangan pada sebagian masyarakat kita masih terdapat anak-anak yang merasa bahwa orang tua mereka ketinggalan jaman dalam urusan orang muda. Anak-anak muda cenderung meninggalkan orang tua, termasuk dalam menentukan bagaimana mereka akan bergaul. Sementara orang tua tidak menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada usaha mengatasinya.
   Ø  Faktor kekurang pedulian Orang tua kurang perduli terhadap pergaulan muda-mudi. Mereka cenderung menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak-anak muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat
   Ø  Faktor ketidak mengertian kasus ini banyak terjadi pada para orang tua yang kurang menyadari kondisi jaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan anak-anaknya, ternyata tidak banyak yang mereka lakukan. Bukannya mereka tidak perduli, tetapi memang mereka tidak tahu apa yang harus merekaper buat.
2.      Faktor Agama Dan Iman.
Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi pada remaja yang ikut kedalam pergaulan bebas ini biasanya tidak mengetahu imana yang baik dan mana yang tidak.
3.      Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat yang lebih bebas.
4.      Faktor Dari Kaum Sendiri.
Orang muda sebagai pelaku utama dalam pergaulan.tentunya harus yang pertama menyadari akan kerawanan-kerawanan mereka dalam pergaulan.

2.4 DAMPAK YANG DITIMBULKAN DARI PERGAULAN BEBAS
Secara umum akibat yang ditimbulkan dari pergaula nbebas ada3,antara lain:
A.       Bagi Diri Remaja Itu Sendiri                         
Akibat dari kenakalan yang dia lakukan akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan  mental, walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja. Kenakalan yang dilakukan yang dampaknya bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam segi mental maka pelaku kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada memtal-mental yang lembek, berfikirnya tidak stabil dan keperibadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan endingnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus berlangsung selama tidak ada yang mengarahkan.
B.       Bagi Keluarga 
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Dan oleh para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan berakibat terjadi ketidak harmonisan didalam keluarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan terputus. Dan tentunya ini sangat tidak baik,  Sehingga mengakibatkan anak remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannyauntuk bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras, mengkonsumsi narkoba dan narkotika.Dan menyebabkan keluarga merasa malu serta kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Yang mana kesemuanya itu hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya saja terhadap apa yang terjadi dalam kehidupannya.
C.      Bagi Lingkungan Masyarakat
Di dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu orang dewasa atau para orang tua, baik itu ditempat ibadah ataupun ditempat lainnya, yang mana nantinya apapun yang dilakukan oleh orang dewasa ataupun orang tua itu akan menjadi panutan bagi kaum remaja. Dan apabila remaja sekali saja berbuat kesalahan dampaknya akan buruk bagi dirinya, dan keluarga. Sehingga masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukkan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat mereka dianggap remaja yang memiliki moral rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek Dan untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.

2.5  SOLUSI (PENCEGAHAN) PERGAULAN BEBAS
Pergaulan bebas memang sangat meresahkan, tidak hanya orang tua saja, tetapi masyarakat pun juga dibuatnya resah. Hal ini dapat dikurangi bahkan dapat dicegah dengan cara – cara berikut :
1.      Pentingnya kasih saying dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan apapun.
2.      Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan bersikap baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya sebagai pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang tidak diajarkan orang tuannya.
3.      Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.

  BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.
Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21.
Akibat yang ditimbulkan pada pergaulan bebas yaitu:
A.       Bagi Diri Remaja Itu Sendiri
Kenakalan yang dilakukan yang dampaknya bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam segi mental maka pelaku kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada memtal-mental yang lembek, berfikirnya tidak stabil dan keperibadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan endingnya akan menyalahi aturan etika dan estetika.
B.      Bagi Keluarga 
Para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan berakibat terjadi ketidak harmonisan didalam kekuarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan terputus.
C.       Bagi Lingkungan Masyarakat
Masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukkan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat mereka dianggap remaja yang memiliki moral rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek Dan untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.



Sumber : http://leily21.blogspot.co.id/2015/05/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html